Day: July 24, 2009

Cogito yang Bereksistensi Secara Pra-Refleksif

Eksistensi sebagai Esensi Manusia Definisi atas manusia ini menyangkutkan dirinya dengan esensi manusia, dengan kodratnya, dengan keberadaannya yang terdalam. Namun, ada filsuf-filsuf eksistensialis yang menolak untuk berbicara tentang “kodrat” manusia. Hal ini bisa dimengerti sejauh filsafat eksistensial terlibat dalam perjuangan melawan kecenderungan dominan dalam filsafat dimana manusia ditampilkan sebagai hanya “sebongkah kodrat.” Kodrat di sini […]

Tinggalkan Nafsu Berebut Rezeki

Kebijakan sekolah gratis ibarat menu cuci mulut sehabis menu utama sekian kebijakan yang serba kontroversial. Iklan sekolah gratis yang menggebu-gebu ditayangkan dengan jargon ”orangtua jadi loper koran anak jadi wartawan” dan ”anak sopir angkot dapat jadi pilot” justru membingungkan masyarakat. Iklan boong-boongan! Rupanya ada perbedaan konsep antara pemerintah dan masyarakat. Menurut pemerintah, sekolah gratis artinya […]

Jalan Menuju Perdamaian Sejati

Pertemuan singkat antara Raja Abdullah bin Abdul Aziz dari Arab Saudi dan Paus Benediktus XVI di Vatikan, November 2007, meninggalkan kesan dan catatan amat mendalam dalam konteks kemanusiaan global, terutama dalam rangka membendung arus radikalisme yang bergejolak di dunia. Pertemuan itu digambarkan sebagai ”pertemuan ramah tamah yang memungkinkan keduanya menyinggung topik yang amat akrab dengan […]

Agama dan Terorisme

Sudah menjadi satu ritual yang terulang, setiap ada aksi kekerasan di negara ini, para pemimpin agama tampil berdoa bersama bagi para korban sembari mengecam dan menyesalkan aksi itu. Mereka mendemonstrasikan kesatuan dan menyatakan dengan tegas bahwa tindak kekerasan dan terorisme adalah perbuatan antikemanusiaan dan berlawanan dengan ajaran agama mana pun. Tidak ada agama yang membenarkan […]

Scroll to top