Belanda Merampas Tanah Makam, Lapindo Merampas Tanah Rakyat

August 22, 2007
Tepuk tangan meriah bukan hanya mewarnai pembacaan naskah “Proklamati” dalam upacara pembukaan Aksi Bersama Korban Lapindo, Gebrak Lapindo, pagi kemarin, Senin, 20 Agustus 2007. Pidato sambutan inspektur upacara yang dibacakan Ahmad Zainul Hamdi yang akrab dipanggil Inung juga tak kalah riuhnya memperoleh sambutan tepuk tangan warga.

Inung yang juga koordinator Bahsul Masta’il dan Doa Bersama Lintas Iman, Gebrak Lapindo, dalam pidatonya menganalogikan kejahatan Lapindo dengan kejahatan penjajah Belanda. Menurut Inung, bila Diponegoro, pahlawan nasional kita, melawan Belanda karena penjajah itu telah merampas tanah makam leluhurnya, maka Perusahaan Lapindo Brantas, Inc. yang dikendalikan oleh keluarga Bakrie telah merampas tanah dan tempat tinggal warga Porong Sidoarjo.

“Maka sebenarnya Lapindo itu lebih kejam, dan karena itu harus terus kita lawan,” teriak Inung.

Kontan saja pidato orasi ini disambut tepuk tangan warga, dan sebagian menyela dan berteriak “betul, betul..!!”. Warga korban lumpur Lapindo yang kini mengungsi di Pasar Baru Porong dan belum memperoleh kejelasan nasibnya ini terus bersemangat menyuarakan tuntutannya kepada Lapindo dan pemerintah, yakni ganti rugi “cash and carry”.

Upacara ini juga diisi dengan pengibaran bendera merah putih setengah tiang dan menyanyikan Indonesia Raya

Gebrak Lapindo (Gerakan Bersama Rakyat Untuk Korban Lapindo) adalah sebuah koalisi antara masyarakat korban Lapindo di Pasar Baru Porong, beberapa pondok pesantren, LSM, tokoh-tokoh lintas agama dan perguruan tinggi yang secara bersama-sama memberi dukungan bagi perjuangan masyarakat korban. Lembaga-lembaga yang terlibat di dalamnya adalah Paguyuban Rakyat Renokenongo Menolak Kontrak (Pagar Rekontrak), Balai Rakyat Korban Lumpur Lapindo (Bara Kalap), Yayasan Desantara (Depok), Wahid Institute (Jakarta), Paras Indonesia, Up Link Simpul Korban Lapindo Sidoarjo (Kolaps), P3M (Jakarta), Eureka Foundation, IRCAS Ponorogo, RIAK (Jember), PUSPeK Averroes (Malang), POLMA (Paguyuban Organisasi Ludruk Malang Raya), C-Mars (Surabaya), Dewan Kesenian Surabaya, Hamim (Jember), Songgolangit (Kediri), Yayasan Tantular (Malang), Pesantren Salafiyah (Jember), Pesantren Roudlatul Ulum (Jember), Biro Pengabdian Masyarakat PP Anuqoyah (Sumenep), Paguyuban Warga Stren Kali Surabaya, Serikat Dosen Progresif Unair (Surabaya), Yayasan Sejahtera Bina Bangsa (Makasar), Lafadl Inisiative (Yogjakarta), Komite Perjuangan Rakyat Miskin (Makasar), Komunitas Azan (Pesantren Cipasung, Tasikmalaya), Lapar Makasar, dan P3M STAIN Ponorogo.
http://gebraklapindo.wordpress.com/2007/08/22/%e2%80%9cbelanda-merampas-tanah-makam-lapindo-merampas-tanah-dan-tempat-tinggal%e2%80%9d/

Belanda Merampas Tanah Makam, Lapindo Merampas Tanah Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top