Konsep intensionalitas tak bisa disetarakan dengan Cogito-nya Descartes, entah kita mengartikannya secara realistik ataupun secara idealistik. Descartes membagi keseluruhan realitas ke dalam dua wilayah yang terpisah: res cogitans dan res extensa. Realisme mendapatkan pendasaran maknanya dalam dunia yang terletak terpisah dari Cogito, dalam sebuah dunia-dalam-dirinya-sendiri (monde-en-soi). Dalam interpretasi ini, pengetahuan menjadi suatu refleksi yang pasif […]
Husserl’s Phenomenology
Husserl’s Phenomenology: A Critique — Rey Ty [averroes]0UbsjmQQWJI[/averroes]
Reduksi Fenomenologis -Evolusi Pemikiran Husserl (6)
KONSEP reduksi fenomenologis secara konstan muncul berulang-ulang dalam karya Husserl. Perumusan akhir dari konsep tersebut dalam fase terakhir karya-karyanya menciptakan ruang bagi perbedaan interpretasi. Rupanya Husserl tidak berhasil mencapai sebuah rumusan yang jelas dan tak ambigu dalam pemikiran akhirnya atas konsep tersebut. Sebagaimana yang dilihat Husserl, fenomenologi bercita-cita untuk menjadi sebuah metode yang darinya kita […]
Pengabaian Atas Hakikat Pengetahuan Sebagai Kehadiran Yang Serta-Merta (5)
TEORI kualitas primer dan sekunder mengandung sebuah teori yang implisit mengenai pengalaman dan pengetahuan. Kualitas primer dianggap sebagai obyektif, sementara kualitas sekunder sebagai subyektif semata.
Dunia-Yang-Kualami (Lived-World) sebagai Dunia Yang Obyektif (4)
APAKAH obyek yang sesungguhnya dari sains itu? Melibatkan diri dengan apakah sains itu? Untuk mendapatkan pandangan mendalam ke dalam pertanyaan-pertanyaan ini kita haruslah memulihkan kembali dunia-yang-kualami (lived-world) ke posisi yang penting dalam pemikiran kita.