Peranan perempuan
Perempuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang yang mempunyai kemampuan untuk mengandung kemudian melahirkan keturunan, Perempuan merupakan istilah untuk jenis kelamin manusia yang sama hal nya dengan betina dalam hewan. Tindangen dalam jurnalnya yang berjudul Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, menjelaskan bahwa perempuan juga merupakan seorang yang kuat dan tangguh dibalik sifat lemah lembutnya.
Tuwu dalam penelitiannya yang berjudul Peran Pekerja Perempuan Dalam Memenuhi Ekonomi Keluarga: Dari Peran Domestik Menuju Sektor Publik. Menjelaskan bahwa Peran perempuan pada umumnya adalah mengatur hal-hal yang berhubungan dengan rumah tangga melayani kebutuhan suami dan mengasuh anak, namun dengan berkembangnya zaman banyak dari perempuan yang memutuskan untuk bekerja, berbanding jauh dengan keadaan perempuan di tahun delapan puluhan dimana mereka hanya diam di rumah mengurus rumah tangga, perempuan dianggap tidak akan bisa bekerja sama hal nya dengan laki-laki.
Semakin berkembangnya zaman membuktikan bahwa perubahan menuntu pola piker serta pola kerja manusia untuk bisa beradaptasi, sama halnya dengan perempuan, dulu perempuan mempunyai stigma bahwa tugas dan peran perempuan hanya ada disekitar rumah tangga, perempuan dianggap sebagai second option dalam bergagai hal, terutama pekerjaan. Hari ini pandangan yang seperti itu sangat bisa dipatahkan dengan realita yang ada.
Perempuan bekerja merupakan hal yang biasa terjadi di zaman modern saat ini, dengan ini perempuan bisa mengenbangkan potensi diri yang mereka miliki, mereka memutuskan bekerja bukan tanpa alasan, banyak hal-hal yang mempengaruhi mereka untuk bekerja. Salah satu alasan perempuan bekerja adalah untuk membantu perekonomian rumah tangga mereka, membantu suami,selain itu keadaan ekonomi rumah tangga yang tidak stabil, harga kebutuhan-kebutuhan utama rumah tangga yang semakin tinggi kemudian pendapatan yang tidak menentu.
Bisa dibilang, perempuan hari ini memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi, terkhusus pada tingkatan keluarga. Peran perempuan yang dulunya hanya berkutat seputar ruang domestik, hari ini mulai merambah ke ruang publik demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Kontribusi perempuan dalam memenuhi ekonomi keluarga pada praktiknya sangat banyak, bahkan telah menjadi budaya atau tradisi dalam sebuah komunitas, terkait adanya pembagian tugas dan tanggungjawab dalam keluarga, misalnya pada masyarakat Mandar, Bugis, Jawa, dan beberapa komunitas lainnya, di mana perempuan diberi tempat yang terhormat, namun juga tidak melarang untuk berkontribusi di ruang publik, selama tidak melanggar agama, adat dan budayanya. Hal ini menandakan bahwa antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat telah mendapatkan peluang yang sama (setara), bahkan saat ini kaum perempuan dapat dikatakan juga sebagai sumber utama dalam ekonomi keluarganya.
Perempuan dalam pembangunan ekonomi keluarga
Tak habis-habis, dampak dari pandemi yang menyerang Indonesia menyebabkan banyak kerugian, salah satunya dari faktor ekonomi, banyak pekerja (baca:bapak kepala rumah tangga) yang dipulangkan karena terkena perusahaan terkena dampak pandemi, alhasil, demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, perempuan juga ikut membantu untuk mencari nafkah ataupun menopang kebutuhan ekonomi keluarga.
Samsidar dalam jurnalnya yang berjudul “Peran Ganda Wanita dalam Rumah Tangga” mengemukakan mengapa banyak perempuan yang turut menjadi pencari nafkah atau bekerja, antara lain: (1). Kebutuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan pokok dalam keluarga maupun insidentil lainnya, sehingga memaksanya untuk bekerja di luar rumah baik sebagai pekerja formal maupun informal. Demikian halnya perempuan yang bekerja di dalam rumah di luar konteks pekerjaan domestik. Sebagaimana yang banyak dipraktikkan di masyarakat Mandar dan Bugis, kebanyakan perempuan tetap bekerja di rumah seperti menenun atau menjahit. (2). Kebutuhan sosial-relasi sosial. Yakni adanya keinginan yang tinggi di mana seorang perempuan bekerja demi membangun relasi terhadap sesama, mencari identitas sosial, menandakan strata sosial yang lebih baik, bahkan menjadi hal yang menyenangkan dibanding ketika harus tinggal di rumah. (3). Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri dalam beragam ekspresi, seorang perempuan meyakini bahwa dengan bekerja hidup yang dilaluinya akan bermakna, bermanfaat bagi orang lain, aktualisasi diri, mendapatkan pengalaman dan sebagainya.
Tidak hanya itu, selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, perempuan dalam rumah tangga juga masih menjalankan peran domestiknya, karenanya, peran perempuan hari ini patut diapresiasi, namun bukan hanya itu, perempuan dalam membangun perekonomian rumah tangga juga perlu dibantu, bukan hanya dibantu secara internal (keluarga) namun juga dari eksternal.
Banyak faktor eksternal yang bisa membantu perempuan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, misalnya dari beberapa topik yang hari ini sedang berkembang, misalnya dari digital.
Pembangunan ekonomi melalui digitalisasi bukan hanya sekedar kegiatan perekonomian yang mengikuti trend, melainkan sebuah kebutuhan untuk menghadapi tantangan zaman.
Digitalisasi Ekonomi
Menghadapi era ekonomi digital, pastinya banyak tantangan didalamnya seperti: Pertama, Cyber security, karena beberapa pelaku ekonomi (baca:UMKM Kecil) di indonesia masih awal ketika membahas transaksi online, ini akan menyebabkan cela untuk penyerangan cyber maka pelaku ekonomi harus hati-hati ketika transaksi online dan invenstasi digital,
Kedua, persaingan yang semakin ketat. Perkembangan e-commerce yang sangat cepat menjadikan banyak produk-produk dari negara lain masuk ke Indonesia dengan sangat mudah, dampaknnya produk dalam negeri ketika tidak cepat beradaptasi, maka akan jatuh atau kalah saing dari produk luar negeri.
Ketiga, pembangunan SDM. Indonesia masih menjadi Negara berkembang, maka harus cepat di persiapkan SDM yang unggul sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Keempat, kesediaan akses internet yang mempuni. Ketersediaan akses internet yang mempuni di seluruh wilayah akan mengintegrasikan dan membuat mudah digitalisasi ekonomi.
Setidaknya dari empat tantangan diatas, perempuan harus mampu beradaptasi dan memahami peluang perkembangan ekonomi digitalisasi hari ini, oleh karena itu perempuan harus bisa peka dan menangkap peluang digitalisasi ekonomi agar menjadi kekuatan baru, serta mampu mendongkrak ekonomi.