Selaku pendidik, Mochtar Buchori (Kompas, 9/2/2010) mencurahkan kegelisahannya (kegeliannya juga?) lewat tiga ”kalimat kunci”-nya. Kalimat kunci pertama adalah ”… dalam kasus kita sekarang, krisis moral jadi sumber krisis- krisis yang lain. …. Begitu pula keributan tentang ujian nasional, hemat saya adalah dampak dari krisis moral.” Jalan keluar menerobos krisis moral itu hanya satu, yakni kita […]
Kebijakan Privatisasi BUMN: Relasi State, Market dan Civil Society
Konsep tentang neoliberal saat ini menjadi sesuatu yang menarik untuk dicermati. Setidaknya ada dua alasan. Pertama, wacana publik tentang neoliberal menjadi komoditas politik yang sedang memanas dan menarik saat ini. Kedua, konsep neoliberal dalam prakteknya di Indonesia telah dilakukan sejak era presiden Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY, terutama dalam kebijakan privatisasi BUMN. Apa […]
Gus Dur, Raja Telah Mangkat, Hidup Raja!
Tulisan ini sebenarnya hanya merupakan repitoir dari berbagai tulisan mengenai Gus Dur, yang ditulis oleh berbagai kalangan masyarakat, dan ada di mana-mana, baik lokal maupun nasional. Secara aklamasi semuanya sependapat bahwa Gus Dur adalah seorang pahlawan nasional dan guru bangsa, terutama mengenai pluralisme dan multikulturalisme, baik ini nanti diformalkan atau tidak oleh pemerintah. Ada tradisi […]
Gus Dur yang Saya Kagumi
Pada Desember 2005, sekitar 20 tokoh lintas agama (MUI, PGI, KWI, Walubi, PHDI, dan lainnya) berangkat menuju Beijing untuk melakukan dialog kerukunan beragama dengan tokoh-tokoh agama di Tiongkok. Saya, sebagai Sekretaris Umum PGI, dan Gus Dur, termasuk dalam rombongan itu. Sebelumnya, pengenalan saya dengan Gus Dur hanya dari jauh. Beliau tidak mengenal saya, tetapi beliau […]
Gus Dur Sebenarnya Sedang Tidur
Gus Dur, barangkali sebutan yang paling demokratis, paling bersahabat, sekaligus paling hormat dan paling hangat menggambarkan persaudaraan dengan tokoh yang luar biasa, yang menjila, sang pemilik nama. Semua mulut bisa menyebutkan nama Gus Dur, semua telinga mengerti siapa yang dimaksud, dan semua hati menaruh rasa kagum dan rasa hormat yang tinggi. Gus Dur menggambarkan semua […]