Pemikiran

Zizek dan Lumpuhnya The Big Other

KITA hidup dalam masyarakat global-liberal-kapitalis, dan itu benar. Tapi apakah dengan itu subyek atau manusia juga mati, sebagaimana dikatakan kaum posmo? Posmodernis adalah konservatif sejati! “dalam ketegangan struktur, justru subyek hidup kembali, dan bukannya mati sebagaimana dikehendaki posmo,” kata Slavoj Zizek, seorang Marxis-Lacanian. Bagaimana itu mungkin?Zizek menerima ide sosiolog Ulrich Beck bahwa masyarakat kontemporer kita […]

Konflik Pengarang dan Cerita: STA dan Novel-novelnya

PADA 29 Mei 2008 Akademi Jakarta menyelenggarakan STA Memorial Lecture di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Salah satu pemberi kuliah adalah Ignas Kleden, khusus menyoroti Sutan Takdir Alisjahbana dengan novel-novelnya. Novel Kalah dan Menang tidak dimasukkan ke dalam pembahasan di sini karena penulis belum selesai membacanya ketika menulis esai ini. Lembar Bentara menyiarkan kuliah Ignas tersebut […]

“Sapere Aude!” Ibn Rushd, Kant dan Proyek Pencerahan Islam

SEJARAH pemikiran dan filsafat Barat kerap menganggap Immanuel Kant (wafat:1804) sebagai puncak era Pencerahan yang terjadi di Eropa pada abad ke-18. Era Pencerahan sendiri merupakan puncak gelombang perubahan besar Revolusi (dalam bidang sains), Renaisans (seni dan filsafat), dan Reformasi (agama) yang terjadi pada abad ke-15 dan ke-16. Pada gilirannya, gelombang perubahan besar ini merupakan dampak […]

Dari Totalitas Menuju Multiplisitas: Manifesto Tentang Masa Depan Bangsa’

Oleh : Yasraf Amir Piliang Sebagai masyarakat bangsa, kita terbiasa hidup dalam kesulitan, kesatuan, ketunggalan, penyeragaman, sehingga gamang menghadapi realitas kelianan (otherness), perbedaan, dan diversitas. Kita terbiasa merangkai makna tunggal, dan talk ter buka terhadap makna jamak (polysemy). Kita terbiasa dengan keterpusatan dan sentralisasi dan cemas menghadapi ketakberpusatan dan desentralisasi. Kita terbiasa dengan totalitas dan […]

Scroll to top