Mengkaji Branding, Komunitas Averroes beri pelatihan pada pelaku usaha di Malang Raya.

Batu, (16/10/2022), Melanjutkan dari rangkaian kegiatan WEDA (Women Economic Development Academy), Komunitas Averroes mengadakan pelatihan branding dan advertising UMKM dalam termin ke empatnya.

Bertempat di Rumah Singgah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, mempertemukan para pelaku usaha dari dua kota, yakni Kota Malang dan Kota Batu.

Kegiatan yang dilakukan pada Rabu pagi itu menghadirkan narasumber yang merupakan pakar dan praktisi komunikasi bisnis dari Universitas Brawijaya, yakni Bambang Dwi Prasetyo.

Pada awal acara tersebut, para pelaku usaha diajak berdiskusi mengenai branding yang dipandu oleh Nur Muafi selaku fasilitator program dari averroes, dalam salah satu pemaparannya, Muafi menunjukkan logo dari beberapa brand terkenal yang merupakan kunci dalam pengenalan produk dari suatu usaha.

“Bapak ibu sedikit banyak tahu tentang logo yang saya tampilkan disini (baca: logo tanpa nama brand) ini adalah contoh orang mengenal produk dengan satu gambar yang sederhana tanpa menjelaskan panjang lebar itu produk apa” tukasnya.

Hal itu menyadarkan peserta bahwa logo atau brand merupakan salah satu strategi yang penting dalam sebuah pemasaran.

 

Setelah dibuka dengan pengantar oleh fasilitator program, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai branding dan advertising oleh narasumber utama.

Bambang menjelaskan bahwa logo mempunyai arti mendalam untuk konsumen, karena logo adalah sesuatu yang mewakili produk itu akan seperti apa kedepannya.

“Logo itu adalah suatu yg dijanjinakan kepada konsumen (masyarakatnya)” terangnya.

Tentunya untuk dapat dikenal, perlu adanya perjalanan yang cukup lama, tidak hanya sehari-dua hari.

“Untuk membangun logo butuh pengalaman bertahun-tahun” imbuhnya.

 

 

Pria yang menjabat sebagai wakil dekan III FISIP UB itu juga menjelaskan tentang pentingnya menganalisa pasar (baca: target konsumen) sebelum membuat produk.

“Bisnis itu sesuai dg khalayak yg kita tuju, siapa target marketnya, karena sebesar apapun kita membuat sebuah produk, kalau pasarnya tidak ada, ya percuma” jelasnya.

Selain menganalisa pasar, pria yang aktif sebagai akademisi Universitas Brawijaya itu juga mengatakan bahwa branding merupakan permainan yang melibatkan aspek emosional (baca:perasaan)” tambahnya.

Kegiatan yang dilakukan komunitas averroes dalam termin ke empat ini mempunyai tujuan memberikan pemahaman ulang mengenai konsep branding, oleh karena itu, komunitas menghadirkan praktisi dibidangnya sekaligus akademisi untuk menjelaskannya, dan harapannya para peserta yang merupakan pelaku usaha dapat mengevaluasi mengenai strategi branding mereka, apa sudah tepat sasaran atau perlu berbaikan.

Mengkaji Branding, Komunitas Averroes beri pelatihan pada pelaku usaha di Malang Raya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top