Karangbesuki, Kota Malang— Abad ini, perkembangan live streaming menjadi salah satu andalan bagi para content creator guna mengembangkan kreativitas. Salah satunya adalah hasil karya digital dari lingkungan pesantren yang juga menangkap positif perkembangan dunia digital tersebut.
Atas hal tersebut, Komunitas Averroes bekerjasama dengan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) melalui Program Community Capacity Development mengajak para santri, pengurus, tim koperasi, tim multimedia, dan masyarakat sekitar pesantren membuka wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen live streaming video, Sabtu, 19 Maret 2022.
Pertemuan kali ini menitikberatkan pada teknik-teknik pengambilan gambar dalam sebuah aktivitas streaming video. M Solikin, konsultan live streaming, menjelaskan bagaimana pentingnya pengambilan gambar dan sorot kamera video dalam sebuah streaming video.
“Tidak hanya itu, teknik untuk menampilkan bagaimana kondisi objek yang ada dalam streaming video tersebut terlihat apik dan menarik bagi yang melihat juga penting dalam live streaming” katanya.
Solikin juga menjelaskan mengenai perkembangan dunia live streaming. “Platform media yang digunakan tidak hanya YouTube, namun sekarang bisa memanfaatkan platfrom Facebook dan Instagram dengan fitur baru yang dimiliki,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa modal yang sudah dipunyai tim multimedia perlu dikembangkan lagi, karena pada dasarnya lebih baik belajar hal baru yang menarik, selain tetap fokus dalam aktivitas keilmuan agama yang ada di pesantren.
Proses diskusi nampak interaktif dengan beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir. Salah satunya adalah Tsabit Al Banani, tim multimedia Pesantren Anwarul Huda. “Ketika sedang streaming, butuh berapa detik agar gambar yang diambul bisa fokus pada objek?” tanya Tsabit.
Solikin memaparkan bahwa secara umum agar terlihat elok dan elegan, fokus gambar atau foto pada aktivitas streaming setidaknya membutuhkan waktu 3 detik sampaik 5 detik agar hasilnya maksimal.
Di akhir pertemuan, muncul kesepakatan bahwa proses live streaming yang dilakukan peserta akan akan dikawal oleh narasumber. Kaitannya dengan aktivitas perbaikan profil pesantren, dengan pengambilan foto, gambar dan video terbaru. Pun demikian dengan unit usaha pesantren, akan merencanakan membuat profil baru yang akan dijadikan promosi pada platform media digital.