Kedungtarukan, Surabaya— Rangkaian Program Community Capacity Development di Surabaya terus berlanjut. Kali ini, Minggu, 13 Januari 2022, pelatihan dilanjutkan dengan tema Manajemen Live Streaming di Aula Pesantren Miftachussunnah Surabaya. Sebanyak 20 peserta hadir yang terdiri atas, santri, guru, pelaku UKM dan masyarakat sekitar.
Dalam kegiatan ini, Tonny Cahyono dari TV 9 hadir sebagai narasumber dengan memberikan materi-materi dasar tentang Live Streaming mulai konsep hingga aspek manajemen pengelolaan tim. Menurut pria yang akrab dipanggil Mas Tony ini, ada tiga aspek dalam manajemen live streaming melalui Sosial Media. Pertama, aspek teknis penguasaan alat dan platform media. Kedua, aspek desain dan manajemen konten. Ketiga, aspek publikasi dan optimasi sosial media.
“Dari yang saya lihat dari tadi, aspek teknis penggunaan alat sudah bisa semua. Tinggal memperbaiki desain, tampilan dan manajemen kontennya. Masih banyak yang perlu dibenahi. Jangan berhenti belajar,” terang Koordinator Kompartemen New Media TV 9 Nusantara tersebut.
Tony yang ditemani dua orang teknisi TV 9 (Sultan dan Sofi) mengajak peserta untuk praktik langsung dalam mengoptimalkan fitur-fitur alat kamera yang dimiliki tim multimedia pesantren. Tidak hanya itu crew TV 9 itu juga mengajarkan beberapa tips dan trik dalam memanfaatkan vMix dan OBS agar tampilan Live Streaming lebih menarik, variatif dan lebih kreatif
Pelatihan yang diselenggaran oleh Komunitas Averroes bekerja sama dengan Sampoerna untuk Indonesia (SUI) ini memang tidak hanya berisi teori, dengan kombinasi praktik langsung. Peserta Akademi Santri Digital ini juga melakukan praktik live streaming dengan cara meliput langsung kegiatan pelatihan yang sedang berlangsung dan disiarkan live di akun sosmed pesantren.
Era digital dalam beberapa tahun terakhir ini, dunia live streaming bukanlah hal asing bagi pesantren. Banyak aktivitas streaming, terutama pesantren di Jawa Timur yang menyiarkan sebagian aktivitas kajian kitabnya secara virtual, meski sebagian besar masih dilakukan dengan sumber daya manusia dan fasilitas seadanya.
Di sisi lain setelah selesai kegiatan, Gus Zaki, Pengasuh PP Miftahussunah mengapresiasi kegiatan belajar bersama melalui Akademi Santri Digital. Putra Kiai Miftachul Akhyar, Rais Am PBNU ini berharap para santri dan ustadz yang mengikuti kegiatan ini bisa lebih produktif dalam menebarkan informasi dan edukasi pengetahuan di lingkungan pesantren melalui dunia digital.
“Buatlah konten yang mendidik melalui platform media sosial dengan tujuan bertambahnya pengetahuan di masyarakat mengenai pesantren,” demikian pesan Gus Zaki kepada peserta.