Manajemen Logistik dan Inventaris dalam Penataan Bisnis UMKM

Manajemen menjadi serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan dalam menjalankan suatu usaha. Ada banyak jenis manajemen dalam perekonomian, salah satunya manajemen logistik dan inventaris. Manajemen logistik ialah jenis manajemen yang bertujuan untuk mengatur pergerakan personil dan barang secara efektif dan efisien. Sedangkan manajemen inventaris lebih mengarah pada pengelolaan dan pengontrolan atas persediaan barang dagang.

Dari kedua pengertian di atas, terdapat beberapa perbedaan antara manajemen logistik dan manajemen inventaris. Berikut rangkuman penjelasan mengenai manajemen logistik dan manajemen inventaris.

Manajemen Logistik

Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi. Unsur tersebut diambil dari para supplier yang kemudian diberikan kepada para pelanggan. Manajemen logistik merupakan bagian dari manajemen rantai pasokan yang merencanakan dan mengatur aliran penyimpanan produk. Tanpa adanya manajemen logistik, maka kegiatan dalam perusahaan atau organisasi tidak akan berjalan dengan baik.

Dalam manajemen logistik, perlu adanya penggolongan atau pengklasifikasian barang agar memudahkan dalam mengidentifikasi persediaan barang-barang logistik. Penggolongan logistik tersebut meliputi:

  1. Ditinjau dari segi jenisnya, dibedakan menjadi dua benda tetap dan benda tidak tetap. Benda tetap dapat dikelompokkan sebagai berikut: Logistik gedung, mencakup ruang pimpinan, ruang guru, kelas, kamar kecil, gudang, tempat bermain, kebun, dll; Logistik kantor tata usaha, seperti mebelair pimpinan, mebelair karyawan; serta, Logistik ruang kerja, meliputi meja dan kursi, alat tulis, komputer, telepon, printer, mesin ketik, laptop. Sementara, Benda tidak tetap merupakan benda yang dapat berkurang atau habis, meliputi kertas, bolpoin, tinta, perangko, dll.
  2. Ditinjau dari segi peralatannya, misalnya benda peralatan umum, seperti: untuk pelaksanaan tugas kantor; Benda peralatan khusus, seperti: alat pembersih, alat pemotong (gergaji, grinda bila perusahaan bergerak di bidang industri); Peralatan laboratorium, misal: filling cabinet, OHP, LCD; Peralatan lain, seperti: buku, benda pustaka, dan lain-lain.
  3. Ditinjau dari segi kegunaannya, Benda atau barang peralatan untuk ruang tata usaha, seperti meja, kursi, almari, alat pengganda, dan peralatan tulis lainnya. Benda peralatan untuk kantor, seperti telepon, mesin ketik, komputer, dan lain-lain

Manajemen Inventaris

Inventaris ialah suatu daftar yang di dalamnya berisi sumber daya penting serta aset yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Inventaris menjadi salah satu item penting dari mulai proses produksi hingga pengelolaan sumber daya. Manajemen inventaris ialah pelacakan dan pengelolaan jumlah barang yang dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Adanya manajemen inventaris untuk memastikan bahwa barang-barang tersedia pada waktu dan tempat penyimpanan yang tepat.

Dalam pelaksanaannya, manajemen inventaris harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Adapun upaya pengendalian inventaris bisa dilakukan sebagaimana berikut:

  1. Jumlah siklus. Jumlah siklus penting untuk dilakukan karena menyangkut pada verifikasi fisik persediaan secara berkala. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan atau malapraktik.
  2. FIFO, LIFO, FEFO, dan AVCO. FIFO merupakan inventaris tertua adalah yang pertama dipindahkan, tujuannya untuk menjaga inventaris agar tidak basi atau kedaluwarsa. LIFO berarti bahwa barang yang paling baru diterima adalah yang pertama dikeluarkan untuk pelanggan, dengan tujuan untuk memberi pelanggan barang paling segar dengan risiko sisa inventaris menjadi lebih tua dan tidak dapat dijual. AVCO artinya stok persediaan atau inventaris yang paling dekat dengan tanggal kedaluwarsa dipindahkan ke pelanggan terlebih dahulu.
  3. Organisasi gudang. Organisasi gudang terdiri dari staf yang bertugas di dalamnya. Adapun tugas yang mereka lakukan yaitu menerima inventaris yang masuk, memeriksanya, dan kemudian mencatat detailnya. Penataan gudang harus dapat meminimalkan kerusakan barang dan memaksimalkan kecepatan pemenuhan pesanan.
  4. Just in Time (JIT). Tahap pengendalian ini bertujuan untuk  melihat bahwa barang persediaan diterima dari pemasok tepat sebelum dikirim. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya penyimpanan persediaan.
  5. Level nominal dan stok pengaman. Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan stok minimal yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk barang tertentu. [riza]

Materi ini disampaikan pada:

Pelatihan Manajemen kelembagaan dan Keuangan UMKM Kota Malang, 23-24 Februari 2023

Manajemen Logistik dan Inventaris dalam Penataan Bisnis UMKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top