Kota Malang, 23 Februari 2023 – Mengangkat tema Manajemen Kelembagaan dan Keuangan UMKM Komunitas Averroes bekerjasama dengan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) berikan pelatihan kepada pelaku UMKM Kota Malang. Pelatihan selama dua hari ini merupakan salah satu rangkaian dari Program Digital Transformation and Strengthening Resilience of SMEs yang dilaksanakan selama enam bulan. Program ini mendorong agar pelaku UMKM dapat memperkuat ketahanan usahanya melalui pemanfaatan platform digital.
“Kedepan teman-teman harus mampu mengikuti perkembangan. Dari yang awalnya yang tidak punya instagram, akhirnya membuat. Pun sama media digital promosi yang lain, itu semua akan dilewati bersama-sama dirangkai pada proses belajar bareng, jadi tidak boleh minder atau sungkan dalam belajar,” ungkap Sutomo, Ketua Komunitas Averroes saat membuka pelatihan.
Sutomo menambahkan bahwa, momentum pertemuan ini diharapkan menjadi nilai tambah bagi pelaku usaha mikro agar dapat menambah jejaring dan pertemanan dengan sesama pengusaha mikro.
“Perlu menjadi kesepahaman bersama bahwasanya, jika ingin mengembangkan usaha kedepan tidak harus tentang modal. Salah satunya dapat dicapai melalui kolaborasi. Let’s be together success, saling berkolaborasi kita melangkah bersama menuju kesuksesan,” tambah Sutomo.
Pelatihan Manajemen Kelembagaan dan Keuangan UMK mencakup tiga sesi materi, di antaranya perijinan dan legalitas bagi pelaku UMKM, literasi keuangan, dan manajemen logistik bagi pelaku UMKM.
Sesi pertama, perijinan dan legalitas bagi pelaku UMKM dibawakan oleh M Baihaqie, Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Baihaqie, rencana dan strategi kebijakan pemerintah terhadap pengembangan produk UMKM.
“Dalam hal ini kami dari dinas mempunyai strategi pengembangan kepada pelaku usaha UMKM di Kota, seperti klinik bisnis yang diselenggarakan hari Selasa dan Kamis di MCC (Malang Creative Center), namun sebelumnya melakukan pendaftaran pada media sosial yang dimiliki Diskopindag, serta mengisi form binaan sebagai pendataan yang dilakukan oleh dinas kepada pelaku usaha,” jelas Baihaqie.
Sesi Kedua, literasi keuangan disampaikan oleh Dra. Lailatus Sa’adah, Ak.M, Si, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ABM Malang Kucecwara. Menyampaikan pentingnya penyusunan laporan keuangan untuk mencapai keberhasilan usaha bagi pemilik, pengelola dan pegawai usaha.
“Laporan Keuangan dapat menjadi dasar bagi pengambilan keputusan ekonomi dalam pengelolaan usaha, antara lain pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Selain itu laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam monitoring maupun perencanaan usaha kedepan, dan dapat juga digunakan untuk mengajukan modal kepada penyedia modal,” Jelas Ila.
Selain menyampaikan materi Ila, melanjutkan dengan praktik penyusun laporan keuangan. Dalam hal ini ia menyampaikan bahwa, dalam penyusunan laporan keuangan perlu memperhatikan beberapa hal seperti, menempatkan kode-kode, debet, dan kredit, serta aset agar menghasilkan neraca laba rugi yang tepat.
“Karena hal ini merupakan dasar dalam tahap penyusunan laporan keuangan bagi para pelaku usaha. Sistem pengkodean tersebut digunakan untuk melihat dan mengatur aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban,” imbuh Ila.
Sesi ketiga, manajemen logistik bagi pelaku UMKM dijelaskan oleh Sri Palupi Prabandari, SE, MM., Ph.D, Universitas Brawijaya. Dengan harapan peserta memiliki pengatahuan dan kemampuan dalam hal pengelolaan logistik terhadap usaha yang dikelola.
“Manajemen logistik inventory dalam usaha mikro merupakan hal baru, tetapi tidak salah digunakan sebagai penguatan pengelolaan usaha yang sedang dijalankan,” jelas Palupi.
Palupi menyebutkan bahwa, usaha mikro perlu memperhatikan prinsip-prinsip logistik dengan tujuan peserta dapat menentukan laju pergerakan personil dan barang secara efektif dan efisien, serta mengontrol persediaan barang yang akan didistribusikan kepada konsumen.
“Beragam hal perlu dicermati, dari keterbatasan sumber daya pengelola usaha, keterlambatan pengirimaan barang, ketersediaan barang understock atau overstock, hingga barang atau produk yang rusak ataupun kadaluarsa. Maka, pelaku usaha sebisa mungkin melakukakan pencacatan logistik dan inventory sebagai pondasi awal agar, meminimalisir terjadinya kendala tersebut,” ungkap Palupi.
Palupi menambahkan bahwa, dengan menjalankan manajemen invetory dan logistik, pelaku usaha akan mendapatkan beberapa manfaat. Seperti, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan efisiensi inventaris, kepuasan pelanggan terhadap produsen, meningkatkan kerja sama dengan mitra bisnis, dan meningkatnya daya saing dalam menjalankan sebuah usaha.
Setelah sesi ke tiga selesai Very, Fasilitator Komunitas Averroes menjelaskan bahwa, kegiatan akan dilanjutkan dalam bentuk small group learning guna mematangkan dan mempraktikkan materi atau konsep yang sudah dijelaskan oleh para narasumber.
“Rencanakan tindak lanjut dilaksanakan dalam bentuk praktik teknis dan fasilitasi, sebagai penguatan pada pelaku usaha guna menunjang aktivitas penyusunan laporan yang baik, nyaman dan mudah bagi pelaku usaha, serta peserta dapat menguatkan manajemen usaha melalui kelengkapan legalitas dan manajemen yang tertata,” pungkas Very.
Detail Informasi Kegiatan:
Kegiatan: Manajemen Kelembagaan dan Keuangan Pelaku UMK Kota Malang
Waktu: 23-24 Januari 2023
Peserta: 40 Pelaku UMKM Kota Malang