Triwung, Kota Probolinggo- Program Community Capacity Development terus berlanjut. Program Kerjasama antara Komunitas Averroes dengan Sampoerna Untuk Indonesia ini kembali dilaksanakan di Pesantren Roudlotul Muttaqien, 30 Januari 2022. Kegiatan bertopik “Digital Content” tersebut dikemas dengan model hybrid (menggabungkan dua metode, offline dan online).
Pembahasan materi content digital disampaikan oleh Dwi Purbo Yuwono, Project Area East, memulai diskusi dengan definisi dan karakteristik dari content digital. “Secara bahasa konten adalah isi, kandungan, atau muatan, sementara menurut KBBI konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk baik offline maupun online,” jelasnya.
Dwi juga menjelaskan mengenai bagaimana perkembangan content digital. “Awalnya, konten disampaikan dalam bentuk langsung maupun fisik, biasanya melalui komunikasi dari lisan, maupun tulisan seperti koran atau majalah, seiring dengan perkembangan zaman kini konten bisa desampaikan dalam bentuk digital salah satunya melalui media sosial yang hari ini sedang kita pelajari bersama,” tambahnya.
Dalam dunia digital, konten menjadi hal utama sebagai sesuatu yang disebarkan, sehingga banyak jenis konten yang tersebar di internet. “Terdapat beberapa jenis konten, di antaranya teks, gambar, video, suara, serta jenis gabungan seperti infografis, game, dan lain sebagainya. Setiap konten menyimpan misi khusus dari pembuat yang mana dikemas sedemikian rupa hingga menjadi konten-konten video, gambar, tulisan, hingga game,” lanjutnya.
Beragam platform media sosial merambah di dunia maya, masing-masing memiliki karakter serta spesifikasi khusus yang membedakan dengan media sosial lainnya. “Terdapat karakter khusus di setiap media online, Instagram fokus pada visual, Facebook lebih fleksibel tidak terfokus pada salah satu jenis konten, sedangkan YouTube fokus pada jenis konten video,” terangnya.
Setelah memaparkan materi, Dwi mengajak peserta untuk mulai berdiskusi mengenai proses produksi konten, kemudian peserta mulai dibagi dalam managemen pengelolaan akun media pesantren. Nantinya manajemen akan memberikan konsep serta timeline untuk diproduksi oleh tim produksi, kemudian hasilnya akan dipublikasi, setelah itu pada akun media terdapat tim khusus sebagai admin untuk merespon serta mengelola akun yang ada.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh 29 peserta yang terdiri dari santri, jamaah, masyarakat, perwakilan UKM dan tokoh masyarakat sekitaran Triwung, Kota Probolinggo.