Kedungtarukan, Surabaya— Content creator menjadi bagian penting dalam dunia digital, terutama untuk menghasilkan konten-konten yang kreatif dan unik. Desain dan kombinasi warna menjadi salah satu proses dari sebuah ide dalam menyusun konten digital. Selain itu sumber daya manusia sebagai pelaku memerlukan tim yang mampu konsisten dan berkelanjutan perihal menyusun, merencanakan dan memproduksi sebuah konten digital.
Komunitas Averroes bekerja sama dengan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) dalam program Community Capacity Development mengajak masyarakat umum dan sekitar pesantren dalam memahami dasar-dasar menjadi seorang content creator dalam dunia digital sebagai langkah menyebarkan informasi.
Bertempat di Pondok Pesantren Miftachussunnah Kota Surabaya, 6 Februari 2022, peserta yang hadir diajak untuk belajar menjadi content creator. Menurut Hafid Fahmi, narasumber pelatihan, proses penting menjadi content creator adalah merencanakan sebuah konten dengan dasar banyak membaca, melihat kondisi, dan menganalisa perkembangan dunia digital hari ini.
“Selain itu, penting juga untuk menyusun tim yang kompak dalam mengelola media. Karena dengan tim yang dibentuk akan memudahkan pembagian tugas, mulai dari perencana, bagian produksi dan komunikator atau bisa disebut dengan admin media pesantren,” tambahnya.
Berbagai respon diberikan oleh peserta, “Saya sepakat dengan apa yang disampaikan narasumber. Dengan pengalaman yang terjadi misalnya, sebuah konten yang dibuat secara dadakan pun akan mempengaruhi hasil yang mungkin kurang maksimal,” ujar Nafar, salah satu peserta yang berasal dari Madura.
Hafid menegaskan bahwa tim content creator yang terbentuk seyogyanya tetap berkoordinasi dengan pengurus atau pengasuh pesantren. “Hal ini untuk mempermudah proses publikasi sekaligus memfilter konten mana yang cocok dan sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki,” paparnya.
Pada sesi praktik, sebanyak 22 peserta belajar menggunakan alat bantu (Canva dan Corel Draw) dan hasilnya langsung di review bersama-sama.