Malang, 10 Mei 2023 – Program Digital Transformation and Strengthening Resilience of SMEs, kerja sama antara Komunitas Averroes dengan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) masih berlanjut. Kini menapaki training ketiga, mengangkat tema “Digital Marketing dan Pengelolaan Media Sosial UMKM” berlangsung selama dua hari, selasa-rabu 09-10 Mei di Gets Park Hotel, Kota Malang. Training yang bertujuan agar pelaku UMKM dapat mengelola media sosial dengan baik dan mengerti bagaimana menyusun konten dengan baik.
Very Yudha Lesmana, fasilitator Komunitas Averroes memaparkan, bahwa bahasa sehari-hari berbeda dengan bahasa konten, maka dirasa perlu pelaku UMKM mengerti hal tersebut.
“Setelah itu, baru dapat bahan konten yang nantinya akan dikelola dalam media pemasaran masing-masing UMKM,” papar Very.
Training Digital Marketing dan Pengelolaan Media Sosial UMKM diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari Kabupaten Malang dan Kota Malang. Dalam rangkaiannya terdapat tiga materi yang diberikan kepada audien, di antaranya public speaking disampaikan Peni Budi dari Astutik Founder Diopeni Lurik, teknik promosi pada platform digital Endrita Agung Nugroho selaku mentor East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil III Jawa Timur, dan optimalisasi Instagram dan Facebook bagi pelaku usaha disampaikan oleh Yossi Hendrawan Konsultan PLUT Kota Batu.
Pada kesempatannya, Peni menjelaskan bahwa, public speaking merupakan landasan dalam melakukan promosi produk usaha. Karena, aktivitas ini adalah penunjang bagi pelaku usaha jika bertemu dan memperkenalkan produknya kepada orang lain.
“Sebagai pelaku usaha, kapasitas diri dalam berbicara di depan umum menjadi penting, tujuannya adalah mampu menarik pembeli dan menumbuhkan kepercayaan terhadap produk yang akan dibeli,” jelas Peni.
Di waktu lain, Endrita memaparkan teknik promosi pada platform digital yang mencakup prinsip promosi pada platform digital, gambaran penggunaan sosial media berdasar survei, waktu yang tepat untuk mengunggah konten di berbagai platform digital dan pemilihan konten yang tepat untuk platform digital.
“Pada dasarnya, marketing sebagai bentuk promosi seorang produsen. Yang mana orang yang tidak menjadi tahu, kemudian konsumen yang awalnya tidak beli menjadi membeli, lantas dari yang pernah beli akan sering membeli, lalu dari yang awalnya membeli sering akan menjadi membeli banyak,” papar Endrita.
Pada materi ketiga, Yossi menerangkan tentang optimalisasi strategi instagram dan facebook bagi pelaku usaha. Bahwa, perkembangan platform digital hingga saat ini mengalami peningkatan pengguna yan signifikan. Artinya dalam hal ini menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk ikut terjun promosi produk ke dalam platform digital.
“Saat ini Facebook dan Instagram menjadi pilihan utama untuk memulai promosi. hal ini dapat dilihat dari umur pengguna dan kekuatan pada jangkauan. hal itu tergantung bagaimana kita menggunakan caption, hastag dan narasi promosi iklan guna meningkatkan jangkauan dan closing,” terang Yossi.
Guna mengimplementasikan setiap materi yang diberikan, Very menuturkan akan dilaksanakan choacing disetiap wilayah sesuai kesepakatan peserta.
“Peserta merasa bahwa, sebuah produk memerlukan aktivitas promosi usaha dengan penggunaan platform digital. Untuk mempersiapkan itu, akan dilaksana pertemuan yang fokus pada penyusunan konten pada platform digital. Yang mana pada pertemuan tersebut akan menyentuh teknis atau praktik,” pungkas Very.